|
|
|
|
|
|
|
|
Seseorang datang menemui Ibnu Sirin seraya berkata:” Aku bermimpi sedang mengumandangkan azan. Ibnu Sirin dalam rangka menafsirkan mimpi tersebut berkata:” Engkau akan naik haji. Tak lama kemudian, orang lain datang lagi dan berkata:” aku bermimpi sedang mengumandangkan azan. Apa tafsirannya? Ibnu Sirin dengan agak marah berkata:”Hai fulan, engkau pencuri, bertaubatlah dari kesalahanmu!” Orang yang hadir saat itu, terheran-heran dan bertanya:” hai Ustadz, bukankah keduanya bermimpi hal yang sama, lalu kenapa tafsirannya berlainan? Perbedaan ini muncul dari mana?Ibnu Sirin menjawab:” orang pertama yang datang terlihat berwajah tenang dan alim dan saat aku ingin menafsirkan mimpinya, ayat ini yang terlintas di benakku, : وَ اَذِّنْ فىِ النّاسِ بِالْحَجِّ (Al-Haj, 27) :” Wahai Ibrahim serulah manusia untuk berhaji!”Sedang orang kedua yang datang tampak seorang yang bersalah, nyeleneh, dan saat aku ingin mengungkapkan tafsir mimpinya ayat ini yang terlintas: :ثُمَّ اَذَّنَ مُؤذِّنٌ اَيَّتُهَا الْعيرُ اِنَّكُمْ لَسارِقُون “Seseorang berteriak dan mengumumkan: Hai rombongan sesungguhnya kalian adalah pencuri. (Yusuf: 70) {tim Era Al-Quran}
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LTQ Cahaya Hati
|
|
|