Pada suatu hari, Mahdi Al-Abbasi bermimpi wajahnya menjadi hitam legam. Setelah terbangun, dia merasa resah dan gelisah. Tanpa menunggu lebih lama lagi, dia memanggil para penakwil mimpi dan menanyakan takwil mimpi yang dilihatnya semalam. Semuanya angkat tangan sebagai tanda ketidakmampuan mereka untuk melakukannya. Tapi mereka semua mengusulkan seorang penakwil terkenal di masa itu, Ibrahim Al-Kermani. Kemudian ustadz penakwil mimpi tersebut diundang.
Setelah Ustadz tersebut hadir di majlis, Khalifah menuturkan mimpinya. Ibrahim berkata:”Janganlah anda merasa khawatir! Karena takwil mimpi ini begitu baik buat Anda; Allah Swt akan menganugerahkan seorang putri.” Khalifah berkata:” jangan ngawur dong!, dari mana engkau mengetahui takwilan tersebut, jangan-jangan engkau mengatakan hal itu untuk menghibur dan menenangkan hatiku saja?” Ibrahim menjawab:” Aku mendapatkannya dalam wahyu tuhan.
وَ اِذا بُشِّرَ اَحَدُهُمْ بِالاُْنْثى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدّاً وَ هُوَ كَظيمٌ
Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan ( kelahiran ) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah.(An-Nahl; 58).”
Mahdi al-Abbasi merasa senang dan memerintahkan untuk memberikan hadiah kepada Ibrahim sebanyak 10 ribu dirham. Dan setelah beberapa bulan berlalu, Allah menganugerahkan Mahdi al-Abbasi seorang putri. Lagi-lagi dia memberikan hadiah kepada Ibrahim Al-Kirmani sebesar 10 ribu dirham. {Era Al-Quran}